Dailymoslem
– Persoalan suami yang mendahulukan orangtua daripada anak-istrinya
seringkali menjadi salah satu faktor pertengkaran keluarga. Tapi,
bukankah seorang anak juga tidak boleh menelantarkan orangtuanya
sendiri?
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Ayah-ayah kamu dan
anak-anak kamu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka itu yang
lebih dekat manfaatnya buat kamu. (Yang demikian itu) adalah satu
ketentuan dari Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha
Bijaksana.” (an-Nisa’: 11)
Sementara itu, Allah juga telah
mengingatkan bahwa hanya Allah yang boleh menjadikan posisi orangtua
menjadi prioritas kedua bagi seorang anak. Tidak boleh ada hal lain yang
membuat seseorang menggeser prioritas orangtuanya, kecuali Allah.
“Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik kepada ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara keduanya
atau kedua-duanya berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-sekali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”
dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya
perkataan yang baik” (QS. Al-Isra: 23)
Orangtua yang telah melahirkan kita ke
dunia, membesarkan dan memberikan pendidikan kepada kita memanglah
keluarga yang harus kita dahulukan prioritasnya. Tapi, bukankah istri
yang telah kita halalkan dan juga anak-anak yang merupakan darah daging
kita juga adalah keluarga?
Kedua-duanya adalah juga keluarga, meski
kita mungkin baru bertemu dengan istri setelah dewasa, bukan sepanjang
hidup seperti kita dengan orangtua. Maka, sebaiknya seorang lelaki dapat
menyeimbangkan kebutuhan keduanya, sehingga tidak ada satupun yang
merasa terpinggirkan. Seorang istri juga sepatutnya menyadari bahwa
dengan menjadikan lelaki tersebut sebagai imamnya, ia juga telah
bergabung menjadi keluarga si lelaki, yang berarti orangtua si lelaki
adalah orangtuanya juga.
“Jika Allah ta’ala memberikan kepada
salah seorang di antara kalian kebaikan – nikmat atau rezeki, maka
hendaknya dia memulai dengan dirinya dahulu dan keluarganya” (HR.
Muslim)
Sumber : dailymoslem
0 comments:
Post a Comment