
Alasan pria jadi hidung belang (Foto: Ist)
FENOMENA pria hidung belang masih banyak kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apa sebenarnya alasan mereka untuk
menjalani hidup seperti itu?
Dijelaskan Ahli Andrologi dr Nugroho Setiawan MS SpAnd, pria hidung belang umumnya adalah pria yang memasuki masa pubertas kedua. Terkadang mereka masih memiliki istri, namun gairah seksnya tak lagi on seperti dulu kala.
"Pria yang memasuki masa pubertas kedua, suka cari pasangan baru dan memilih wanita muda karena gairah seksnya jadi tinggi," ungkapnya saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, kemarin.
Faktanya dari sisi dunia medis, mereka sebenarnya punya penurunan gairah seks karena berbagai faktor. Akhirnya dalam waktu satu hingga dua bulan, doyan ganti pasangan dan tak bergairah dengan istrinya lagi.
"Padahal kalau masih ingin bergairah dengan pasangan tetapnya, bisa diperbaiki kadar testosteronnya dengan tes andropause," imbuh dia.
Saat menjalankan tes andropause, Anda akan diberi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kalau hasilnya memang lemah, Anda dituntut melakukan terapi suntik testosteron yang rutin sesuai saran dokter.
"Maka kalau mengalami hal ini, jangan malu untuk konsultasi. Jangan pula menyudutkan pasangan agar hubungan pernikahan tetap selamanya," pungkasnya.
(ren)Dijelaskan Ahli Andrologi dr Nugroho Setiawan MS SpAnd, pria hidung belang umumnya adalah pria yang memasuki masa pubertas kedua. Terkadang mereka masih memiliki istri, namun gairah seksnya tak lagi on seperti dulu kala.
"Pria yang memasuki masa pubertas kedua, suka cari pasangan baru dan memilih wanita muda karena gairah seksnya jadi tinggi," ungkapnya saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, kemarin.
Faktanya dari sisi dunia medis, mereka sebenarnya punya penurunan gairah seks karena berbagai faktor. Akhirnya dalam waktu satu hingga dua bulan, doyan ganti pasangan dan tak bergairah dengan istrinya lagi.
"Padahal kalau masih ingin bergairah dengan pasangan tetapnya, bisa diperbaiki kadar testosteronnya dengan tes andropause," imbuh dia.
Saat menjalankan tes andropause, Anda akan diberi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kalau hasilnya memang lemah, Anda dituntut melakukan terapi suntik testosteron yang rutin sesuai saran dokter.
"Maka kalau mengalami hal ini, jangan malu untuk konsultasi. Jangan pula menyudutkan pasangan agar hubungan pernikahan tetap selamanya," pungkasnya.
Sumber : okezone
0 comments:
Post a Comment